Jumat, 12 Maret 2010

Sony Lawan ’Sony' - Nama Sama Hanya Nasib yang Berbeda …


Apa yang salah ketika ibunda Sony memberi nama anaknya dengan sebutan Sony, anak tersayangnya tersebut bernama lengkap Sony Arianto Kurniawan, yang akhirnya di somasi oleh sebuah perusahaan raksasa Jepang SONY Corp. Hal ini dilandasi karena Sony-AK yang orang Indonesia ASLI memiliki domain ‘www.Sony-AK.com’. Kemarin siang ia menuliskan unek-uneknya dalam forum Pasar domain.com ;

“Domain saya di tuntut oleh Sony Corporation Japan (minta pendapat)
________________________________________
Dear all,
Saya Sony Arianto Kurniawan dan saat ini baru saja dapat "musibah" karena domain saya sony-ak.com di-sue oleh Sony Corporation Japan melalui kuasa hukumnya di Indonesia. Padahal itu saya register-kan berdasarkan nama saya sendiri dan sudah saya gunakan sejak lama untuk kepentingan murni penyebaran ilmu pengetahuan di bidang IT.

Saya ingin tahu bagaimana pendapat rekan-rekan di forum ini.

Best regards,
Sony AK
www.sony-ak.com

Siang tadi, situs online berita DETIK juga memuat berita seputar somasi Sony Corp lewat kuasa hukumnya di Indonesia untuk mensomasi Sony AK karena diduga melanggar hak cipta… weleh-weleh. Padahal, Sony AK membuat domain sony adalah untuk tujuan sharing ilmu pengetahuan dan juga ada embel-embel “AK” dibelakangnya…. Atau mungkin juga Kang Sony yang orang Bogor ini ingat dengan temannya di Kota Serang yang punya inisial sama, Arif Kirdiat…. Sama-sama “AK”… ha ha ha.

Persoalan nama yang serupa dan rada-rada mirip, memang sering kali dibuat pusing. Bukan saja karena dugaan Hak Cipta, tapi juga bila nama kita mirip dengan orang yang dituduh teroris… hiiii, bisa ngeriiii. Rekan saya pernah mengalaminya, kejadiannya sekitar tiga tahun lalu ketika kami berangkat ke Singapura, ketika masuk ke negara tersebut, rekan saya harus tertahan tiga jam lebih dalam pemeriksaan Custom (imigrasi) di negeri singa tersebut, sialnya rekan saya tersebut tidak fasih berbahasa Inggris…. Huff, dan konyolnya kami rekan-rekannya tidak bisa masuk kembali ke ruangan imigrasi karena sudah lewat lebih dahulu. Nama beliau katanya terindikasi terrorist…. Hehehe, akhirnya bisa lewat juga setelah melewati interview yang berbelit-belit, karena memang bukan teroris… asli, bukan teroris.

Sony-AK, yang saat ini sedang dirudung ‘cobaan’.... tapi bagi saya kasus Sony akan seperti kasus Prita dengan Koin Prita-nya atau seorang pemuda Kanada bernama ‘Mike Rowe’ yang akhirnya memenangkan simpati publik saat digugat oleh Microsoft. Persoalannya sepele, “….Pada tahun 2003, Mike yang hobi mendesign web dan programing kecil-kecilan mendaftarkan domain bernama www.mikerowesoft.com. Singkatan dari Mike Rowe (namanya sendiri) dan soft (sebab ia pikir lucu dan imut jika menggunakan kata ’soft’ di belakang namanya).

Tak lama kemudian, Microsoft perusahaan software raksasa marah-marah dan menuduh Mike melakukan plagiasi pada domain mereka karena menggunakan nama yang nyaris sama. Lalu, mereka mencoba melakukan upaya akuisisi pada domain mikerowesoft.com milik Mike. Caranya, pihak Microsoft menawarkan kompensasi uang sebesar $10 dollar Amerika kepada Mike Rowe agar menjual domain itu kepada mereka.

Langsung saja Mike Rowe berang. Ia merasa dilecehkan. Pertama karena dianggap ‘tengah mencuri nama microsoft’ (Padahal orang tua Mike Rowe sama sekali tidak berniat memberi nama anaknya mirip seperti perusahaan perangkat lunak dari Redmont yang bernama Microsoft Corp). Kedua karena apabila nama Mike Rowe begitu penting untuk Microsoft, kenapa hanya ditawar sebesar US $10 saja? (*Ia lalu meminta US $10 ribu untuk domain itu. Semata-mata karena kesal atas perlakuan Microsoft*)
Microsoft tentu saja ngamuk berat. Dengan segerombolan pengacara yang bergaji hingga ribuan dollar perjamnya, mereka membuat 25 halaman tuntutan terhadap Mike Rowe. Bahkan diantara tuntutan adalah memenjarakan Mike Rowe dan mendenda pemuda berusia 17 tahun yang sial karena memiliki nama Mike Rowe (hampir mirip dengan Micro) sebanyak US $100.000

Mike Rowe menolak menerima kriminalisasi itu. Ia membuka kasus ini ke pers dan publik. Hasilnya adalah situs mikerowesoft.com dikunjungi oleh 250 ribu orang dalam tempo waktu 12 jam saja. Situs itu lumpuh segera akibat tidak bisa menerima kunjungan segitu banyak orang. Di sisi lain, Mike Rowe ternyata mampu menggalang dukungan dari banyak orang. Memperoleh donasi US $6000 untuk membayar ongkos perkara dan juga memperoleh bantuan legal dari pengacara yang mau bekerja membelanya Pro Bono, tanpa bayaran.

Kasus ini benar-benar memicu kemarahan publik. Arogansi Microsoft Corp benar-benar dipertanyakan. Mike Rowe vs Microsoft mampu memicu media menganalogikannnya sebagai cerita versi cyber modern David vs Goliath. Si kecil yang teraniaya vs Raksasa yang jahat tiada tara. Dalam beberapa hari setelah kasus ini mencuat di publik, terjadi kekacauan administrasi di tubuh Microsoft sendiri. Beberapa orang pengembang perangkat lunak jenius yang bekerja di Microsoft menganggap bahwa sudah semestinya mereka keluar dari perusahaan yang berubah jadi setan ini. Ribuan telpon berdering setiap hari di meja resepsionis mengutuk aksi Microsoft. Intinya, terjadi tekanan di tubuh dalam perusahaan dan juga dari luar. Oh! Bad for business. Kasus ini akhirnya bisa diselesaikan dengan baik di luar jalur hukuum. Microsoft mengakui betapa arogannya mereka. Lalu menghadiahkan Mike Rowe hadiah-hadiah khas Microsoft. (http://labo.bangaip.org)

Kembali ke kasus Sony, kiranya pihak Sony Corp harus berpikir ulang untuk mensomasi seorang Bloger bernama Sony… bukan tidak mungkin upaya somasi yang akan dilakukan oleh Sony akan berbalik menjadi boomerang dan menjatuhkan kredibilitasnya sebagai perusahaan kelas dunia di mata masyarakat Indonesia yang berpenduduk 240 juta jiwa, yang merupakan pasar potrensial bagi Sony Corp.

Saya tidak membayangkan mulai senin besok, resepsionis PT. Sony Corp di Jakarta akan menerima telepon yang mempertanyakan kasus ini, beribu-ribu dering telepon…alangkah merepotkan bukan…? Belum lagi gerakan sejuta dukungan bagi Sony-AK dari rekan-rekan di fesbuk…. Ini Indonesia Bung…. I Luv U Full, INDONESIA. Janganlah menggebuk lalat dengan pukulan GAJAH…. Proposional saja Bung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar